MENELUSURI JEJAK ISLAM DIEROPA
Mengetahui sejarah Islam di benua Eropa
rupanya membuat anak dari pejabat tinggi negara Amien Rais, Hanum Rais
bersemangat menuangkannya ke dalam sebuah novel yang akhirnya berhasil
menuai kesuksesan. Keberhasilan novel yang berjudul 99 Cahaya di Langit Eropa ini akhirnya membuat rumah produksi Maxima meminang ide ceritanya untuk dijadikan layar lebar dengan judul yang sama.
Film 99 Cahaya di Langit Eropa memiliki awal cerita dari kehidupan seorang wanita bernama Hanum Rais (Acha Septriasa) yang sebelumnya bekerja sebagai wartawan di salah satu media besar di Indonesia. Pekerjaan tersebut terpaksa ditinggal oleh Hanum karena saat itu ia harus mengikuti sang suami Rangga Alamahendra (Abimana Aryasatya) yang mendapatkan tawaran pendidikan S2 di Wina, Austria. Pada awal kedatangannya di Eropa, Hanum merasa senang bisa menjalani kehidupannya di kota yang dikenal dengan lukisan Monalisa-nya tersebut.
Film 99 Cahaya di Langit Eropa memiliki awal cerita dari kehidupan seorang wanita bernama Hanum Rais (Acha Septriasa) yang sebelumnya bekerja sebagai wartawan di salah satu media besar di Indonesia. Pekerjaan tersebut terpaksa ditinggal oleh Hanum karena saat itu ia harus mengikuti sang suami Rangga Alamahendra (Abimana Aryasatya) yang mendapatkan tawaran pendidikan S2 di Wina, Austria. Pada awal kedatangannya di Eropa, Hanum merasa senang bisa menjalani kehidupannya di kota yang dikenal dengan lukisan Monalisa-nya tersebut.
Kegembiraan dan kenyamanan Hanum dikota tersebut ternyata tidak
berlangsung lama. Setelah tinggal 3 bulan disana, Hanum mulai mengalami
kebosanan hingga hampir memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Tetapi hal
tersebut mulai bisa dilupakan oleh Hanum, setelah ia bertemu dengan
seorang wanita asal Turki bernama Fatma Pasha (Raline Shah). Ia adalah
agen Muslim di Eropa di tempat les bahasa Jerman Hanum.
Hanum sangat tertarik dengan ketebalan iman Fatma yang tetap mempertahankan jilbabnya di kota modern Wina. Apalagi Islam memiliki image yang kurang baik dimata para penduduk Wina, disana Islam dianggap sebagai agama dengan ajaran penuh kekerasan. Namun lewat Fatma, Hanum mulai mengetahui dengan jelas betapa besarnya pengaruh agama Islam untuk perkembangan negara Eropa.
Film yang disutradarai oleh Guntur Sorharjanto ini secara garis besar memang mengambil ide cerita dari novel best seller yang ditulis sendiri oleh Hanum Rais bersama sang suami Rangga Alamahendra. Perlu diketahui, novel tentang sejarah Islam di benua Eropa karya pasangan suami istri ini telah dicetak ulang hingga 19 kali sejak rilis pada bulan Agustus 2011. Mungkin bisa dikatakan kalau film 99 Cahaya di Langit Eropa menjadi film Indonesia pertama yang menyampaikan pesan nilai edukasi, sosial dan spiritual tinggi tentang warisan peradaban Islam di Eropa.
Hanum sangat tertarik dengan ketebalan iman Fatma yang tetap mempertahankan jilbabnya di kota modern Wina. Apalagi Islam memiliki image yang kurang baik dimata para penduduk Wina, disana Islam dianggap sebagai agama dengan ajaran penuh kekerasan. Namun lewat Fatma, Hanum mulai mengetahui dengan jelas betapa besarnya pengaruh agama Islam untuk perkembangan negara Eropa.
Film yang disutradarai oleh Guntur Sorharjanto ini secara garis besar memang mengambil ide cerita dari novel best seller yang ditulis sendiri oleh Hanum Rais bersama sang suami Rangga Alamahendra. Perlu diketahui, novel tentang sejarah Islam di benua Eropa karya pasangan suami istri ini telah dicetak ulang hingga 19 kali sejak rilis pada bulan Agustus 2011. Mungkin bisa dikatakan kalau film 99 Cahaya di Langit Eropa menjadi film Indonesia pertama yang menyampaikan pesan nilai edukasi, sosial dan spiritual tinggi tentang warisan peradaban Islam di Eropa.
Di film ini, penonton yang belum membaca ataupun sudah menikmati
novelnya akan dimanjakan dengan 'wisata' visual yang sangat indah. Tidak
hanya menampilkan pemandangan kota khas Eropa, penonton nantinya juga
akan disisipkan beberapa fakta menarik tentang Islam di Benua Biru.
Salah satunya adalah ketika Hanum berkunjung ke museum Louvre, dimana ia
melihat lukisan bunda maria yang menggunakan jilbab bertuliskan kalimat
Tauhid.
Kualitas film ini tak dipungkiri juga didukung oleh para pemainnya
yang sangat berbakat. Selain menampilkan akting yang mumpuni mereka juga
mampu berdialog dengan sangat natural menggunakan 3 bahasa asing yang
berbeda yaitu Inggris, Jerman dan Turki. Secara keseluruhan, film 99 Cahaya di Langit Eropa bisa
menjadi rekomendasi yang sangat tepat bagi Anda yang tertarik untuk
mengetahui jejak Islam di Eropa. Bukan berarti film ini hanya bisa
dinikmati bagi umat Muslim saja tapi seluruh umat bisa ikut menonton
karena didalamnya banyak pesan positif tentang tolerasi dan sikap saling
menghargai antar umat beragama.
Bagaimanakah perjalanan inspiratif Hanum di Eropa? Apa saja
jejak-jejak Islam yang ada disana? Temukan jawabannya dengan menonton
film 99 Cahaya di Langit Eropa yang dibintangi oleh
Acha Seprtiasa, Abimana Aryasatya, Raline Shah, Nino Frenandez, Alex
Abbad, Marissa Nasution, Fatin Shidqia dan Dewi Sandra mulai tanggal 5
Desember 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar