sejarahislam
.
SEJARAH ISLAM
div id="tabs28">
Kamis, 01 Oktober 2015
langit di eropa
MENELUSURI JEJAK ISLAM DIEROPA
Mengetahui sejarah Islam di benua Eropa
rupanya membuat anak dari pejabat tinggi negara Amien Rais, Hanum Rais
bersemangat menuangkannya ke dalam sebuah novel yang akhirnya berhasil
menuai kesuksesan. Keberhasilan novel yang berjudul 99 Cahaya di Langit Eropa ini akhirnya membuat rumah produksi Maxima meminang ide ceritanya untuk dijadikan layar lebar dengan judul yang sama.
Film 99 Cahaya di Langit Eropa memiliki awal cerita dari kehidupan seorang wanita bernama Hanum Rais (Acha Septriasa) yang sebelumnya bekerja sebagai wartawan di salah satu media besar di Indonesia. Pekerjaan tersebut terpaksa ditinggal oleh Hanum karena saat itu ia harus mengikuti sang suami Rangga Alamahendra (Abimana Aryasatya) yang mendapatkan tawaran pendidikan S2 di Wina, Austria. Pada awal kedatangannya di Eropa, Hanum merasa senang bisa menjalani kehidupannya di kota yang dikenal dengan lukisan Monalisa-nya tersebut.
Film 99 Cahaya di Langit Eropa memiliki awal cerita dari kehidupan seorang wanita bernama Hanum Rais (Acha Septriasa) yang sebelumnya bekerja sebagai wartawan di salah satu media besar di Indonesia. Pekerjaan tersebut terpaksa ditinggal oleh Hanum karena saat itu ia harus mengikuti sang suami Rangga Alamahendra (Abimana Aryasatya) yang mendapatkan tawaran pendidikan S2 di Wina, Austria. Pada awal kedatangannya di Eropa, Hanum merasa senang bisa menjalani kehidupannya di kota yang dikenal dengan lukisan Monalisa-nya tersebut.
Kegembiraan dan kenyamanan Hanum dikota tersebut ternyata tidak
berlangsung lama. Setelah tinggal 3 bulan disana, Hanum mulai mengalami
kebosanan hingga hampir memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Tetapi hal
tersebut mulai bisa dilupakan oleh Hanum, setelah ia bertemu dengan
seorang wanita asal Turki bernama Fatma Pasha (Raline Shah). Ia adalah
agen Muslim di Eropa di tempat les bahasa Jerman Hanum.
Sejarah islam di eropa
- 1. Masuknya Islam ke Eropa telah dimulai dari sejak berabad-abad yang lalu. Diawali oleh penaklukan negara Andalusia (756-1492) di Semenanjung Iberia, dan kemudian melalui Sisilia, serta penguasaan wilayah Balkan oleh kekhalifahan Utsmaniyyah (1389) memungkinkan terjadinya hubungan timbal balik antara kedua masyarakat itu.
- . Islam masuk ke Eropa dengan 5 cara
- Sebagian besar pengaruh kebudayaan Islam atas Eropa terjadi akibat pendudukan kaum muslimin atas Spanyol dan Sisilia. Bangsa arab selama 8 abad lamanya menempati daerah ini. Karenanya peradaban Islam menyebar di pusat- pusat tempat yang berbeda. Seperti: di Kordova, Sevilla, Granada, Toledo. Penduduk Andalusia (Spanyol) mayoritas menganut ajaran masehi, yang kemudian terpecah dengan datangnya peradaban arab. Bahkan mereka ganti bahasa mereka dengan berbicara dengan bahasa arab. Mereka mengenal istilah Mozabarabes, kata ini yang dalam bahasa arab disebut musta’rib. Untuk itu pula para pendeta nasrani melakukan terjemahan injil ke dalam bahasa Arab.
- Sisilia masuk ke wilayah kekuasaan Islam setelah pasukan Dinasti Aghlabid yang berkuasa di utara Afrika mengalahkan pasukan Bizantium tahun 827 Masehi. Antara dinasti Aghlabid dan kerajaan Bizantium terjadi pertemuan demi pertempuran. Berhasil menjejakkan kaki di pulau Sisilia, satu persatu kota di pulau itu berhasil direbut. Palermo, sebagai kota terpenting ditaklukkan tahun 831. tahun 859, Sisilia secara penuh jatuh ke tangan Dinasti Aghlabid yang muslim. Setelah dikuasai oleh Dinasti Aghlabid, Sisilia jatuh ke tangan Dinasti Fatimiyah. Namun hanya selang beberapa dasawarsa wilayah ini lepas dari pemerintahan pusat Fatimiyah di Mesir. Saat itulah terjadi perebutan kekuasaan yang memperlemah kekuatan Islam di Sisilia. Sehingga akhirnya pada tahun 1061, negeri di selatan Italia ini lepas dari kekuasaan Islam.
- 5. Posisi geografis Balkan merupakan salah satu faktor utama dan yang membuka peluang pengenalan rakyat Balkan kepada agama Islam. Pengenalan mereka kepada Islam ini bermula dari Albania. Secara tekstual, terdapat tiga agama di Albania; Islam, Katolik Roma, dan Kristen Orthodox. Islam, setelah melalui perjalanan panjang, terpecah menjadi dua; Sunni Hanafie dan Bektashi. Keduanya menarik garis perbedaan yang tegas. Sunni Hanafie dengan tradisinya sendiri, dan Bektashi menggabungkan elemen paganisme, konsep trinitas, pengampunan dossa kepada imam, dan kultus individu Shiah. Bektashi dengan 200 ribu pengikutnya menyebut diri sebagai Muslim toleran, namun menolak semua praktek ritual Islam; shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, dan pergi haji.
Sejarah Perkembangan Islam Di Eropa
Islam mulai masuk ke Eropa sudah dimulai dari berabad-abad yang lalu. Semua itu di awali oleh penaklukan negara Andalusia pada tahun 756 M – 1492 M di Semenanjung Iberia. Kemudian berlanjut melalui Sisilia serta penaklukan wilayah Balkan yang dilakukan oleh kekhalifahan Utsmaniyyah. Kehadiran dan perkembangan Islam di Eropa kemudian berlanjut dari imigrasi besar-besaran umat Islam yang berada di negara-negara Islam menuju Eropa setelah selesai perang dunia kedua.Peradaban Islam Masuk ke Eropa dengan 5 Cara Ini
1. Melalui Andalusia (Spanyol)
Ketika kaum muslimin berhasil menaklukkan Spanyol dan Sisilia selama 8 abad, ternyata itu sangat memberikan pengaruh kebudayaan Islam di Eropa. Oleh sebab itu, peradaban Islam akhirnya menyebar di tempat yang berbeda-beda seperti di Granada, Cordova, Toledo dan Sevilla. Pada waktu itu penduduk asli Andalusia kebanyakan menganut ajaran masehi, namun ketika peradaban arab mulai masuk akhirnya menjadi terpecah belah. Bahkan mereka mengganti bahasa umum yang sering digunakan menjadi bahasa arab. Penduduk yang mulai mengenal peradaban arab sering mengenal istilah Mozabarabes yang jika dalam bahasa arab itu biasa disebut musta’rib. Oleh sebab itu pula, banyak pendeta nasrani menerjemahkan Injil ke dalam bahasa arab.Jumat, 11 September 2015
ISLAM DI NEGARA EROPA
99 CAHAYA DI EROPA
Buku ini adalah catatan perjalanan atas sebuah pencarian. Pencarian cahaya Islam di Eropa yang kini sedang tertutup awan saling curiga dan kesalahpahaman. Untuk pertama kalinya dalam 26 tahun, aku merasakan hidup di suatu negara dimana Islam menjadi minoritas. Pengalaman yang makin memperkaya spiritualku untuk lebih mengenal Islam dengan cara yang berbeda.
Tinggal di Eropa selama 3 tahun adalah arena menjelajah Eropa dan segala isinya. Hingga akhirnya aku menemukan banyak hal lain yang jauh lebih menarik dari sekedar Menara Eiffel, Tembok Berlin, Konser Mozart, Stadion Sepakbola San Siro, Colloseum Roma, atau gondola gondola di Venezia. Pencarianku telah mengantarkanku pada daftar tempat-tempat ziarah baru di Eropa. Aku tak menyangka Eropa sesungguhnya juga menyimpan sejuta misteri tentang Islam.
Eropa dan Islam. Mereka pernah menjadi pasangan serasi. Kini hubungan keduanya penuh pasang surut prasangka dengan berbagai dinamikanya. Aku merasakan ada manusia-manusia dari kedua pihak yang terus bekerja untuk memperburuk hubungan keduanya
Tinggal di Eropa selama 3 tahun adalah arena menjelajah Eropa dan segala isinya. Hingga akhirnya aku menemukan banyak hal lain yang jauh lebih menarik dari sekedar Menara Eiffel, Tembok Berlin, Konser Mozart, Stadion Sepakbola San Siro, Colloseum Roma, atau gondola gondola di Venezia. Pencarianku telah mengantarkanku pada daftar tempat-tempat ziarah baru di Eropa. Aku tak menyangka Eropa sesungguhnya juga menyimpan sejuta misteri tentang Islam.
Eropa dan Islam. Mereka pernah menjadi pasangan serasi. Kini hubungan keduanya penuh pasang surut prasangka dengan berbagai dinamikanya. Aku merasakan ada manusia-manusia dari kedua pihak yang terus bekerja untuk memperburuk hubungan keduanya
Langganan:
Postingan (Atom)